Sabtu, 07 Februari 2009

Aloeth : TULISAN DI DAUN PINTU

KUSANDARKAN HARAPAN

(Aloeth)

Dipintumu kusandarkan harapan

Nafasmu gemerlap impian

Pantulan cahaya rembulan di telaga

Tak ramah dijalanan

Tampak sepi dari kasih sayang

Terbaring di pinggiran cita-cita

Tak mampu berkejaran dengan rasa ingin

Sebab kandas diujung

Yang tak mampu melihat jejak pendahulu

Yang tertinggal hanya kebesaran

Yang terdengar samar-samar dibalik pintumu

Suara-suara dari syair-syair

Matahari

Bulan

Bunga

Telaga

Makin cinta akan surgamu



DIKALA DATANG SENJA

Sapu tangan sekat air mengalir di ujung matamu

Rambut memutih

Kerut dahi gambar dari perjalanan

Kian lama kian pasrah

Adakah damai jiwa

Bila sekitarmu tlah mati warna

Kabur

Memudar

Tak usah lagi kau tanya?

Dalam hati yang terdalam

Ayat-ayat Tuhan mengukir dengan indah

Sanggupkah kau redam gemuruh

Derap dibalik pintu

Petikan gitar senandung nestapa

Skj, 30 Mei 2006


BAGIAN PERENUNGAN
(Aloeth)

Dalam kehidupan kita belum seberapa mengerti

Bahwa manusia saling mengiungatkan sebenarnya

Bukan untuk menutupi bisul

Hanya karena menutupi agar tidak merusak

kaidah keindahan

Atau merusak semua keteledoran

Hancurkan Nurani

Sebab semua duka

Tlah mati..

Pilih aku untuk tinggal sendiri

Atau bersama tapi tlah mati rasa memiliki

Sisa-sisa nafas..




BERDUA DI PAGI

(Aloeth)

Kau genggam jemari tanganku

Menikmati pasir putih

Berdua telusuri hari

Menyambut pagi

Anak rambutmu bergerai

Dihembus angin pantai

Gelombangpun bergulir

Hapus tapak-tapak kakimu



BERJALAN DI DEPAN RUMAHKU

(aloeth)

Engkau berjalan di depan rumahku

Dengan tas sekolah dipunggungmu

Menari

Menari

Menghias hari-hari

Na..na..na..

Engkau berjalan di depan rumahku

Dengan tas sekolah dipunggungmu

Menata hari

Meniti hari

Na..na..na..

Engkau berjalan di depan rumahku

Dengan tas sekolah dipunggungmu

Menari

Menari

Menghias hari-hari

Na..na..na..

Datanglah

Datanglah

Ku menemani

Datanglah

Datanglah

Setiap hari



HARI YANG TERINDAH

(Aloeth)

Hari ini

Hari yang terindah

Hari ini

Hari yang terindah

Hari ini

Hari yang terindah

Memberikan kesejukkan

Hari ini

Hari yang terindah

Hari ini

Hari ini

Hari yang terindah

Tak akan memberikan

Kemuraman

Kenistaan

Hari ini

Hari yang terindah




DAMAI TENANG
(Aloeth)

Begitu tenang

Hari ini tenang

Damai

Begitu tenang

Indah fajar

Di sela-sela langit merah

Hari ini tenang

Dan Damai

mega

Rona merah merembang

Begitu Tenang dan damai

Begitu Tenang dan damai

Damai

Tenang

Tenanglah



DARI SEBUAH DONGENG

(Aloeth)

“ Tak..lelo..lelo..lelole gung

putraku sing bagus dewe

mbesuk gade dadi o wong guno

mbangun negoro tujuan mulyo”

masih terdengar irama gending dalam mimpiku

masih tercium wangi bau tanahku

masih bertalu lesung padi ibuku

Diberanda sore menunggu purnama

Bapakku bertutur

Syair-syair

Legenda-legenda

Hikayat-hikayat

Cerita panji

bersama kita menembangkan “Padang Bulan”

kidung yang pernah menjaga malam

dari ancaman Bebendu

murkanya Bethoro Kolo

bersama kita pernah menghitung pagi

terik matahari diufuk timur

kicauan burung

gemercik air dari pancuran bambo

sekarang…

pupukku dirampok ditengah jalan

tengkulak merampas padiku

bandit berdasi merebut sejengkal tanahku

Hutanku gundul

Polusi Udaraku

Sungaiku tercemar

pejuang-pejuang kafir

menakar dan menimbang jasa

sebagai jaminan mengelak tudingan

“mereka berjuang atas nama rakyat”

Bohong!!

Pendusta!!

Penipu!!

Kembalikan surgaku yang kau curi

Kembalikan alamku seperti dulu

Disini bukan arena debat persoalkan salah siapa?

Disini tempat kami

Kami butuh bukti nyata bukan janji

April 1994



DEWANGGA

(Aloeth)

Dewangga bawa anggur

dituangkan penghilang dahaga

Ia pun lupa

Tabib bawa madu

Dari sungai nirwana

Ia pun mabuk diperjalanan

La..la...la...

La..la..la..

Dewangga bawa anggur

dituangkan penghilang dahaga

Ia lupa dan terlena

Tabib bawa madu

Dari sungai nirwana

Ia pun mabuk diperjalanan

Hibur aku dengan madumu dengan anggur

Yang membuat bidadari menari dengan anggun

Jalananan...

Hibur aku dengan madumu dengan anggur

Yang membuat bidadari menari dengan anggun



DI DONGENGI MALAH TIDUR

(Aloeth)

Terus bumi nuswantoro

iku ono pemuda jenenge Sukarno

Sukarno karo Hatta

Presidene Sukarno

Wakile presidene Hatta

Genderone Nuswantoro

Merah putih

Garudo Pancasila

Soko kitab Sutasoma

Jaman Sukarno iku ono senenge yo ono susahe

Pemberontakan aken ono DI/TII, APRA, PKI,

Sukarno mimpin sampai jaman tahun 1965

Sak wise Pak Karno Ambruk dipimpin Pak Suharto

Jaman Suharto yo ono susahe yo ono penak’e

Sak wise tahun 1998 Suharto ambruk

Iku ono istilah REFORMASI

Terus ono pemimpin reformasi

Amin Rais, Megawati, Sri Sultan Hamengkubono X, Abdurahman Wahad (Gus Dur)

Kowe presiden tangi..

Nang bumi Nuswantoro

Tangi..

Bangun..

Pemuda-pemudi Indonesia...



KATA YANG PALING INDAH

(Aloeth)

Kata-kata yang paling indah

Adalah kata-kata damai

Kata-kata yang paling indah

Adalah kata-kata suci

Kata-kata yang paling indah

Adalah ungkapan hati



GAB BIKIN JARAK

(Aloeth)

Ciptakan Gap

Bikin jarak

Bikin orang pusing memilih

Apa kita tidak perlu memilih?

Atau kita dipilih untuk memilih?

Atawa kita dipilih untuk tidak memilih?

Atau kita memilih untuk dipilih?

Atau kita memilih untuk tidak memilih?

Ciptakan Gap

Bikin jarak

Bikin orang pusing memilih?

Smg, Desember 1997



SEMUSIM BUNGA

(Aloeth)

Reggee

C

Semusim bunga matahari

F C

Melebur dalam rayumu

C

Untuk bumi yang terestui

G C

Mengukir indah namamu

C

Kuselipkan bunga ditelingamu

F C

Untaian pesona di hati

C

Kusentuh dikau melati

G C

Hirup wanginya

(Harmonika)

C

Diujung senja

F C

Perahumu berlabuh

C

Rindu kata-kata suci

G C

Semerbak bunga di tamanmu




KEDAMAIAN PAGI

(Aloeth)

Di timur telah bersinar

Matahari kuning keemasan

Rona merah menghias dilangit

Danau hijau permadani

Kedamaian

Keindahan alam

Kedamaian

Keindahan jiwa




REMAJA BERANJAK DEWASA

La..la..la..

Gadis..

Usia remaja

La.la.la

Gadis

Remaja beranjak Dewasa..

La.. la..la

Beranjak dewasa

Kau remaja manjadi gadis

Usia belasan kini beranjak dewasa



LAGU LAGI GANDRUNG

Ketika kutulis kata-kata indah direlung-relung hatimu

Kehempaskan aku dengan harum nafasmu

dingin memberi kesejukan

sejuk..sejuk..

Ketika kubaca garis tanganmu

Kemudian ku kecup di ujung jarimu

Kau balas aku dengan sungging senyummu

Yang manis lesung pipit

Kembang hati..kembang hati

Jadilah melati yang indah

Jadilah bunga mawar yang harum

Mekar..mekar lah memberi keharuman diri

Isi .. hati..isi hati dengan wangi bunga

Aku buat lagu ini hanyak untukmu

Aku buat lagu ini hanya untukmu

Karena aku tahu hatiku

hanya pantas untukmu

Ketika sore hari menjalang malam

Sambil minum secangkir teh di sore hari

Melihat sunset

Bercerita tentang esok hari

Tentang indahnya

Sebuah rumah yang mungil

Tentang gemercik air dari bambu

Tentang anak-anak kita

yang berlari di pematang sawah




MALING NGAKU KYAI
(Aloeth)

Ono maling ngakune kyai

Dodolan ayat kanggo golek duwit

Klambine putih

Kupluke putih

Ning atine opo yo putih

Aku ra weruh 2x

Ngertiku mung siji donyone akeh

Akeh do ngerti neng ora wani

Wedi kualat koyo ning TV

Sendiko dawuh kecemplung neroko

Emange neroko duwek’e Mbahne

Omah’e gede

Pondok’e gede

Nanging opo yo amal’e gede

Aku wong Islam Wajib ngelengke

Marang pak Kyaine

Malah dewekne ngecap aku PKI

PKI...PKI yoben

Sing ngomong barang kowe wae..

Ono maling..ono maling ngakune Kyai..




MARS OBITUARY FOR PERTIWI

(Aloeth)

Bila kebencian tlah mentelikung

amarah-amarah menguak dipermukaan

tak ada kata ramah dihati

suara-suara sumbang mengurung

membuat gerak santunmu terpatri

rasa muak

impianmu semakin membuat ngilu

mungkin ini sebuah perbenturan yang tak akan menetralisir yang menggumpal

izinkan aku mencacimu karena ketidak berdayaanmu

sikap pasrahmu

masih sanggupkah kau pertiwi

masih sanggupkah kau




NGLANGUT DI UJUNG JALAN

(Aloeth)

inginnya aku dekat denganmu

berbagi cerita

berbagi kasih

inginnya aku bersama denganmu

diujung jalan ini

aku tetap menunggumu

ingin hatiku selalu denganmu

berdua mengisi hari

adakah waktu yang ada untuk selalu bersama

mengisi hari..mengisi hari

mengukir cerita antara kau aku

ingin hatiku selalu denganmu

berdua mengisi hari

melewati hari

ingin diriku selalu bersama

menelusuri jalan-jalan yang pernah kita lewati



NYANYIKAN KEBEBASAN

(Aloeth)

Nyanyikan kebebasan

kedamaian

tentang kedamaian

syair-syair

lagu-lagu

tentang kebebasan

atau kedamaian

tentang cerita yang bergulir

tentang kehidupan

Nyanyikan lagu kebebasan

Kedamaian hidup

cerita bergulir

cerita bergulir

tentang kehidupan

keindahan alam

sawah menguning

sungai mengalir

atau

matahari di ujung barat

menikmati sunset disore hari

kulihat panorama

hu..hu..hu..



OMONG KOSONG

(Aloeth)

Damai..

Omong kosong

semua hanya angan-angan

terbelenggu ketololan yang mencuat

Ketololan

Damai..

Omong kosong

Semua bohong

Damai..

bohong

Omong kosong..

Piss..

Di pipisi

Omong kosong




RENUNGAN HIDUP

(Aloeth)

Perenungan jiwa

Perenungan hati

Perenungan rasa

Perenungan hidup

Ungkapkan kata

Ungkapkan bahasa

Ungkapan semua

Perenungan jiwa

Perenungan hati

Perenungan rasa

Perenungan hidup

Ungkapan kata

Ungkapkan makna

Ungkapkan Nurani

La..la..la..la




SEGUMPAL ANGAN

(Aloeth)

Antar cerita di saku mereka

Tentang apa yang patut mereka tentang

Kawan

Lawan

Tertindih karpet Lusuh

Berbau angkuh

Teriak batin ungkapkan rasa penyesalan mereka

Kuras semua pikiran mereka

Lepas semua penderitaan mereka

Ternyata pahit masih lekat pada mereka

Dan..

Ternyata semua telah mati

Karena ketidak tahuan mereka

Semarang, 22 November 1992




SETANGKAI KEMBANG

(Aloeth)

di malam itu kutemukan

setangkai kembang manis

kulihat senyum manis

membuat berdesir didadaku

kunikmati gerakan rambutmu

melambungkan aku ke nuansa lam khayalku

nafasmu memberi aroma di ruangan batin

yang terkasih

di malam itu kutemukan

setangkai kembang manis

dihalaman

senyum yang indah



SLOGAN ANJING

(Aloeth)

Slogan-slogan menhancurkan

Slogan-slogan laknat

Memberi aroma

Harder

Gigit pantat mereka yang ada di Senayan

Ajak mereka berlari-lari

Ajak mereka menhendus kebusukan

Ini dadaku

Yang berlubang

Karena tikaman belatimu



SONG FOR SAMIN

(Aloeth)

Bodro shanti..

Samin..

Liar..

Menyatu dengan alam

Hanya inside

Mereka mempunyai jiwa2 tulus

Pengabdian pada semesta

Nurani.. nurani teruslah hinggap dihati mereka

Jangan nodai mereka dengan hal-hal yang jelas tak pasti

Mereka membuat bingung kabur

Meninggalkan apa yang telah menjadi kebenarannya



SUARA-SUARA DI JALANAN 1998

(Aloeth)

Gegap gepita suara-suara menghadang

Suara sedih

Suara menyayat

Suara tertindas suara teraniaya

Oh satu turun dijalan-jalan

Kibarkan spanduk-spanduk

Kibarkan umbul-umbul

Kibarkan spanduk-spanduk

Mereka bersatu maju terus

Teriakan-

teriakan disana-sini

Teriakan disana-sini

Slogan-slogan membentuk

Membentuk jalanan

Sarkasme, sinisme, anti pati, anti kemapanan

Mereka maju terus maju

Terus Menuju istana

Merobohkan pagar kawat berduri

Petugas keamanan

Pentungan

Peluru karet

Petugas penguasa kocar-kacir

Lari..

Tinggal glangang

Menghantam terus maju

Maju.. terus

Berjalan menembus

segerombolan pemuda

ada seorang pemuda berambut ikal

berbicara cadel

dan berteriak

“Cuma hanya ada satu kata LAWAN”

mereka terus maju..

memberi kabar bahwa ini hari kemenangan

kibarkan panji-panji

kibarkan umbul-umbul

ayo maju terus maju...




TIADA LAGI KAU SADARI

(Aloeth)

Tiada lagi

Tiada lagi

Aku menunggumu hadir lagi disini

Menantikan masa yang indah

Masa antara kau dan aku

Tiada lagi

Tiada lagi

Aku menunggumu diujung jalan ini

Sehening yang kau inginkan

Seindah yang kau harapkan

Akupun sadari

ntuk semua akan pernah berakhir diri indah

kusadari yang tlah terjadi

Menantikan masa yang indah

Masa antara kau dan aku

Tiada lagi

Tiada lagi

Aku menunggumu diujung jalan ini

Sehening yang kau inginkan

Seindah yang kau harapkan

Akupun sadari

ntuk semua akan pernah berakhir diri indah

kusadari yang tlah terjadi

Tiada lagi

Tiada lagi

Aku menunggumu hadir lagi disini




TULISAN DI DAUN PINTU

(Aloeth)

Kata yang tepat untuk menemuimu adalah pecundang

kata yang tepat untuk adalah pecundang

tapi itu bukan nilai yang paling hakiki

bagiku kemerdekaan untuk menolak

dan kebebasan untuk bilang tidak

adalah nilai kata-kata paling tinggi

untuk kemerdekaan yang terpasung

kami nyanyikan bersama akal




NGOMONG APA?

(Aloeth)

Gunakan lidah untuk menghadang

brondongan aniaya

awan masa lalu..

Tak sanggup menghadirkan kembali

gelora masa lalu

Tak sanggup menghadirkan kembali

gelora masa lalu

Tak sanggup menghadirkan kembali

gelora masa lalu

Tak sanggup menghadirkan kembali

gelora masa lalu






Tidak ada komentar:

Posting Komentar