KUSANDARKAN HARAPAN
(Aloeth)
Dipintumu kusandarkan harapan
Nafasmu gemerlap impian
Pantulan cahaya rembulan di telaga
Tak ramah dijalanan
Tampak sepi dari kasih sayang
Terbaring di pinggiran cita-cita
Tak mampu berkejaran dengan rasa ingin
Sebab kandas diujung
Yang tak mampu melihat jejak pendahulu
Yang tertinggal hanya kebesaran
Yang terdengar samar-samar dibalik pintumu
Suara-suara dari syair-syair
Matahari
Bulan
Bunga
Telaga
Makin cinta akan surgamu
DIKALA DATANG SENJA
Sapu tangan sekat air mengalir di ujung matamu
Rambut memutih
Kerut dahi gambar dari perjalanan
Kian lama kian pasrah
Adakah damai jiwa
Bila sekitarmu tlah mati warna
Kabur
Memudar
Tak usah lagi kau tanya?
Dalam hati yang terdalam
Ayat-ayat Tuhan mengukir dengan indah
Sanggupkah kau redam gemuruh
Derap dibalik pintu
Petikan gitar senandung nestapa
Skj, 30 Mei 2006
BAGIAN PERENUNGAN
(Aloeth)
Dalam kehidupan kita belum seberapa mengerti
Bahwa manusia saling mengiungatkan sebenarnya
Bukan untuk menutupi bisul
Hanya karena menutupi agar tidak merusak
kaidah keindahan
Atau merusak semua keteledoran
Hancurkan Nurani
Sebab semua duka
Tlah mati..
Pilih aku untuk tinggal sendiri
Atau bersama tapi tlah mati rasa memiliki
Sisa-sisa nafas..
BERDUA DI PAGI
(Aloeth)
Kau genggam jemari tanganku
Menikmati pasir putih
Berdua telusuri hari
Menyambut pagi
Anak rambutmu bergerai
Dihembus angin pantai
Gelombangpun bergulir
Hapus tapak-tapak kakimu
BERJALAN DI DEPAN RUMAHKU
(aloeth)
Engkau berjalan di depan rumahku
Dengan tas sekolah dipunggungmu
Menari
Menari
Menghias hari-hari
Na..na..na..
Engkau berjalan di depan rumahku
Dengan tas sekolah dipunggungmu
Menata hari
Meniti hari
Na..na..na..
Engkau berjalan di depan rumahku
Dengan tas sekolah dipunggungmu
Menari
Menari
Menghias hari-hari
Na..na..na..
Datanglah
Datanglah
Ku menemani
Datanglah
Datanglah
Setiap hari
HARI YANG TERINDAH
(Aloeth)
Hari ini
Hari yang terindah
Hari ini
Hari yang terindah
Hari ini
Hari yang terindah
Memberikan kesejukkan
Hari ini
Hari yang terindah
Hari ini
Hari ini
Hari yang terindah
Tak akan memberikan
Kemuraman
Kenistaan
Hari ini
Hari yang terindah
DAMAI TENANG
(Aloeth)
Begitu tenang
Hari ini tenang
Damai
Begitu tenang
Indah fajar
Di sela-sela langit merah
Hari ini tenang
Dan Damai
mega
Rona merah merembang
Begitu Tenang dan damai
Begitu Tenang dan damai
Damai
Tenang
Tenanglah
DARI SEBUAH DONGENG
(Aloeth)
“ Tak..lelo..lelo..lelole gung
putraku sing bagus dewe
mbesuk gade dadi o wong guno
mbangun negoro tujuan mulyo”
masih terdengar irama gending dalam mimpiku
masih tercium wangi bau tanahku
masih bertalu lesung padi ibuku
Diberanda sore menunggu purnama
Bapakku bertutur
Syair-syair
Legenda-legenda
Hikayat-hikayat
Cerita panji
bersama kita menembangkan “Padang Bulan”
kidung yang pernah menjaga malam
dari ancaman Bebendu
murkanya Bethoro Kolo
bersama kita pernah menghitung pagi
terik matahari diufuk timur
kicauan burung
gemercik air dari pancuran bambo
sekarang…
pupukku dirampok ditengah jalan
tengkulak merampas padiku
bandit berdasi merebut sejengkal tanahku
Hutanku gundul
Polusi Udaraku
Sungaiku tercemar
pejuang-pejuang kafir
menakar dan menimbang jasa
sebagai jaminan mengelak tudingan
“mereka berjuang atas nama rakyat”
Bohong!!
Pendusta!!
Penipu!!
Kembalikan surgaku yang kau curi
Kembalikan alamku seperti dulu
Disini bukan arena debat persoalkan salah siapa?
Disini tempat kami
Kami butuh bukti nyata bukan janji
April 1994
DEWANGGA
(Aloeth)
Dewangga bawa anggur
dituangkan penghilang dahaga
Ia pun lupa
Tabib bawa madu
Dari sungai nirwana
Ia pun mabuk diperjalanan
La..la...la...
La..la..la..
Dewangga bawa anggur
dituangkan penghilang dahaga
Ia lupa dan terlena
Tabib bawa madu
Dari sungai nirwana
Ia pun mabuk diperjalanan
Hibur aku dengan madumu dengan anggur
Yang membuat bidadari menari dengan anggun
Jalananan...
Hibur aku dengan madumu dengan anggur
Yang membuat bidadari menari dengan anggun
DI DONGENGI MALAH TIDUR
(Aloeth)
Terus bumi nuswantoro
iku ono pemuda jenenge Sukarno
Sukarno karo Hatta
Presidene Sukarno
Wakile presidene Hatta
Genderone Nuswantoro
Merah putih
Garudo Pancasila
Soko kitab Sutasoma
Jaman Sukarno iku ono senenge yo ono susahe
Pemberontakan aken ono DI/TII, APRA, PKI,
Sukarno mimpin sampai jaman tahun 1965
Sak wise Pak Karno Ambruk dipimpin Pak Suharto
Jaman Suharto yo ono susahe yo ono penak’e
Sak wise tahun 1998 Suharto ambruk
Iku ono istilah REFORMASI
Terus ono pemimpin reformasi
Amin Rais, Megawati, Sri Sultan Hamengkubono X, Abdurahman Wahad (Gus Dur)
Kowe presiden tangi..
Nang bumi Nuswantoro
Tangi..
Bangun..
Pemuda-pemudi Indonesia...
KATA YANG PALING INDAH
(Aloeth)
Kata-kata yang paling indah
Adalah kata-kata damai
Kata-kata yang paling indah
Adalah kata-kata suci
Kata-kata yang paling indah
Adalah ungkapan hati
GAB BIKIN JARAK
(Aloeth)
Ciptakan Gap
Bikin jarak
Bikin orang pusing memilih
Apa kita tidak perlu memilih?
Atau kita dipilih untuk memilih?
Atawa kita dipilih untuk tidak memilih?
Atau kita memilih untuk dipilih?
Atau kita memilih untuk tidak memilih?
Ciptakan Gap
Bikin jarak
Bikin orang pusing memilih?
Smg, Desember 1997
SEMUSIM BUNGA
(Aloeth)
Reggee
C
Semusim bunga matahari
F C
Melebur dalam rayumu
C
Untuk bumi yang terestui
G C
Mengukir indah namamu
C
Kuselipkan bunga ditelingamu
F C
Untaian pesona di hati
C
Kusentuh dikau melati
G C
Hirup wanginya
(Harmonika)
C
Diujung senja
F C
Perahumu berlabuh
C
Rindu kata-kata suci
G C
Semerbak bunga di tamanmu
KEDAMAIAN PAGI
(Aloeth)
Di timur telah bersinar
Matahari kuning keemasan
Rona merah menghias dilangit
Danau hijau permadani
Kedamaian
Keindahan alam
Kedamaian
Keindahan jiwa
REMAJA BERANJAK DEWASA
La..la..la..
Gadis..
Usia remaja
La.la.la
Gadis
Remaja beranjak Dewasa..
La.. la..la
Beranjak dewasa
Kau remaja manjadi gadis
Usia belasan kini beranjak dewasa
LAGU LAGI GANDRUNG
Ketika kutulis kata-kata indah direlung-relung hatimu
Kehempaskan aku dengan harum nafasmu
dingin memberi kesejukan
sejuk..sejuk..
Ketika kubaca garis tanganmu
Kemudian ku kecup di ujung jarimu
Kau balas aku dengan sungging senyummu
Yang manis lesung pipit
Kembang hati..kembang hati
Jadilah melati yang indah
Jadilah bunga mawar yang harum
Mekar..mekar lah memberi keharuman diri
Isi .. hati..isi hati dengan wangi bunga
Aku buat lagu ini hanyak untukmu
Aku buat lagu ini hanya untukmu
Karena aku tahu hatiku
hanya pantas untukmu
Ketika sore hari menjalang malam
Sambil minum secangkir teh di sore hari
Melihat sunset
Bercerita tentang esok hari
Tentang indahnya
Sebuah rumah yang mungil
Tentang gemercik air dari bambu
Tentang anak-anak kita
yang berlari di pematang sawah
MALING NGAKU KYAI
(Aloeth)
Ono maling ngakune kyai
Dodolan ayat kanggo golek duwit
Klambine putih
Kupluke putih
Ning atine opo yo putih
Aku ra weruh 2x
Ngertiku mung siji donyone akeh
Akeh do ngerti neng ora wani
Wedi kualat koyo ning TV
Sendiko dawuh kecemplung neroko
Emange neroko duwek’e Mbahne
Omah’e gede
Pondok’e gede
Nanging opo yo amal’e gede
Aku wong Islam Wajib ngelengke
Marang pak Kyaine
Malah dewekne ngecap aku PKI
PKI...PKI yoben
Sing ngomong barang kowe wae..
Ono maling..ono maling ngakune Kyai..
MARS OBITUARY FOR PERTIWI
(Aloeth)
Bila kebencian tlah mentelikung
amarah-amarah menguak dipermukaan
tak ada kata ramah dihati
suara-suara sumbang mengurung
membuat gerak santunmu terpatri
rasa muak
impianmu semakin membuat ngilu
mungkin ini sebuah perbenturan yang tak akan menetralisir yang menggumpal
izinkan aku mencacimu karena ketidak berdayaanmu
sikap pasrahmu
masih sanggupkah kau pertiwi
masih sanggupkah kau
NGLANGUT DI UJUNG JALAN
(Aloeth)
inginnya aku dekat denganmu
berbagi cerita
berbagi kasih
inginnya aku bersama denganmu
diujung jalan ini
aku tetap menunggumu
ingin hatiku selalu denganmu
berdua mengisi hari
adakah waktu yang ada untuk selalu bersama
mengisi hari..mengisi hari
mengukir cerita antara kau aku
ingin hatiku selalu denganmu
berdua mengisi hari
melewati hari
ingin diriku selalu bersama
menelusuri jalan-jalan yang pernah kita lewati
NYANYIKAN KEBEBASAN
(Aloeth)
Nyanyikan kebebasan
kedamaian
tentang kedamaian
syair-syair
lagu-lagu
tentang kebebasan
atau kedamaian
tentang cerita yang bergulir
tentang kehidupan
Nyanyikan lagu kebebasan
Kedamaian hidup
cerita bergulir
cerita bergulir
tentang kehidupan
keindahan alam
sawah menguning
sungai mengalir
atau
matahari di ujung barat
menikmati sunset disore hari
kulihat panorama
hu..hu..hu..
OMONG KOSONG
(Aloeth)
Damai..
Omong kosong
semua hanya angan-angan
terbelenggu ketololan yang mencuat
Ketololan
Damai..
Omong kosong
Semua bohong
Damai..
bohong
Omong kosong..
Piss..
Di pipisi
Omong kosong
RENUNGAN HIDUP
(Aloeth)
Perenungan jiwa
Perenungan hati
Perenungan rasa
Perenungan hidup
Ungkapkan kata
Ungkapkan bahasa
Ungkapan semua
Perenungan jiwa
Perenungan hati
Perenungan rasa
Perenungan hidup
Ungkapan kata
Ungkapkan makna
Ungkapkan Nurani
La..la..la..la
SEGUMPAL ANGAN
(Aloeth)
Antar cerita di saku mereka
Tentang apa yang patut mereka tentang
Kawan
Lawan
Tertindih karpet Lusuh
Berbau angkuh
Teriak batin ungkapkan rasa penyesalan mereka
Kuras semua pikiran mereka
Lepas semua penderitaan mereka
Ternyata pahit masih lekat pada mereka
Dan..
Ternyata semua telah mati
Karena ketidak tahuan mereka
Semarang, 22 November 1992
SETANGKAI KEMBANG
(Aloeth)
di malam itu kutemukan
setangkai kembang manis
kulihat senyum manis
membuat berdesir didadaku
kunikmati gerakan rambutmu
melambungkan aku ke nuansa lam khayalku
nafasmu memberi aroma di ruangan batin
yang terkasih
di malam itu kutemukan
setangkai kembang manis
dihalaman
senyum yang indah
SLOGAN ANJING
(Aloeth)
Slogan-slogan menhancurkan
Slogan-slogan laknat
Memberi aroma
Harder
Gigit pantat mereka yang ada di Senayan
Ajak mereka berlari-lari
Ajak mereka menhendus kebusukan
Ini dadaku
Yang berlubang
Karena tikaman belatimu
SONG FOR SAMIN
(Aloeth)
Bodro shanti..
Samin..
Liar..
Menyatu dengan alam
Hanya inside
Mereka mempunyai jiwa2 tulus
Pengabdian pada semesta
Nurani.. nurani teruslah hinggap dihati mereka
Jangan nodai mereka dengan hal-hal yang jelas tak pasti
Mereka membuat bingung kabur
Meninggalkan apa yang telah menjadi kebenarannya
SUARA-SUARA DI JALANAN 1998
(Aloeth)
Gegap gepita suara-suara menghadang
Suara sedih
Suara menyayat
Suara tertindas suara teraniaya
Oh satu turun dijalan-jalan
Kibarkan spanduk-spanduk
Kibarkan umbul-umbul
Kibarkan spanduk-spanduk
Mereka bersatu maju terus
Teriakan-
teriakan disana-sini
Teriakan disana-sini
Slogan-slogan membentuk
Membentuk jalanan
Sarkasme, sinisme, anti pati, anti kemapanan
Mereka maju terus maju
Terus Menuju istana
Merobohkan pagar kawat berduri
Petugas keamanan
Pentungan
Peluru karet
Petugas penguasa kocar-kacir
Lari..
Tinggal glangang
Menghantam terus maju
Maju.. terus
Berjalan menembus
segerombolan pemuda
ada seorang pemuda berambut ikal
berbicara cadel
dan berteriak
“Cuma hanya ada satu kata LAWAN”
mereka terus maju..
memberi kabar bahwa ini hari kemenangan
kibarkan panji-panji
kibarkan umbul-umbul
ayo maju terus maju...
TIADA LAGI KAU SADARI
(Aloeth)
Tiada lagi
Tiada lagi
Aku menunggumu hadir lagi disini
Menantikan masa yang indah
Masa antara kau dan aku
Tiada lagi
Tiada lagi
Aku menunggumu diujung jalan ini
Sehening yang kau inginkan
Seindah yang kau harapkan
Akupun sadari
ntuk semua akan pernah berakhir diri indah
kusadari yang tlah terjadi
Menantikan masa yang indah
Masa antara kau dan aku
Tiada lagi
Tiada lagi
Aku menunggumu diujung jalan ini
Sehening yang kau inginkan
Seindah yang kau harapkan
Akupun sadari
ntuk semua akan pernah berakhir diri indah
kusadari yang tlah terjadi
Tiada lagi
Tiada lagi
Aku menunggumu hadir lagi disini
TULISAN DI DAUN PINTU
(Aloeth)
Kata yang tepat untuk menemuimu adalah pecundang
kata yang tepat untuk adalah pecundang
tapi itu bukan nilai yang paling hakiki
bagiku kemerdekaan untuk menolak
dan kebebasan untuk bilang tidak
adalah nilai kata-kata paling tinggi
untuk kemerdekaan yang terpasung
kami nyanyikan bersama akal
NGOMONG APA?
(Aloeth)
Gunakan lidah untuk menghadang
brondongan aniaya
awan masa lalu..
Tak sanggup menghadirkan kembali
gelora masa lalu
Tak sanggup menghadirkan kembali
gelora masa lalu
Tak sanggup menghadirkan kembali
gelora masa lalu
Tak sanggup menghadirkan kembali
gelora masa lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar